Rabu, 30 September 2009

Kisah III : Pengalaman sex dengan Wira (II)

Setelah sukses melakukan hubungan intim dengan wira di hutan, aku pun segera menyusun rencana kembali untuk bisa melakukan hubungan intim dengan wira. Aku memikirkan itu 2 minggu setelah hubungan intim kami yang pertama.
Pada hari yang kurencanakan, akupun kembali mencari wira di tempat dia biasanya bermain. Namun sayangnya ternyata dia bermain dengan adiknya yang perempuan dan adikku juga. Akupun kaget dan bingung bagaimana caranya untuk bisa berhubungan intim dengan wira. Di tengah keinginan untuk melakukan hubungan intim namun ada juga ketakutan untuk ketahuan dengan adiknya maka akupun nekat melakukannya. Aku mengajak wira dengan adikku dan juga adiknya ke hutan.
Di hutan, adik wira dan adikku tak bebaskan untuk bermain. Mereka bermain di atas pohon. Akupun bersembunyi di bawah pohon sambil mengajak wira. Wirapun kubaringkan lalu aku melorotkan celana dalamnya. Mr "P" ku yang sudah berdiri langsung saja kumasukkan ke dalam mrs "v"nya wira. Akupun menggoyang-goyangkan seperti kesetanan ampe aku puas. Namun aku juga tidak bisa mengeluarkan sperma. Mungkin karena umurku yang masih kecil. Setelah puas aku keluar dari persembunyian dan memanggil adik wira serta adikku untuk berjalan-jalan di hutan lalu aku pulang.
Namun 3 hari setelah itu terjadi peristiwa yang sungguh memalukan. Aku dipanggil oleh orang tua wira. ternyata mereka tahu kalo aku telah menyetubuhi wira. Akupun kaget darimana mereka tau. Aku beralasan bahwa aku tidak melakukan itu namun ternyata saksi mata yang membunuhku adalah adiknya wira. Dia yang melaporkan kepada orang tuanya. Semenjak itu wira disingkirkan orang tuanya dariku. Wirapun selalu berlari menjauh jika ketemu aku. Begitulah pengalaman sex ku dengan Wira

Kisah II : Pengalaman sex dengan Wira (I)

Di desaku ada seorang keluarga yang mana mereka memiliki seorang anak putri yang bisa dikatakan kurang waras. Sebut saja nama anak itu Wira. Dia kuperkirakan 2 tahun diatasku. Waktu itu usiaku 11 tahun
Pada suatu hari ketika sore aku bertemu dia di sebuah sekolahan. Aku yang mana sebelumnya selalu memikirkan pengalaman pertamaku bersama kak renti menyebabkan aku merasakan birahi yang tinggi. Aku memikirkan bagaimana caranya bisa mengajak wira untuk melakukan hubungan intim.
Aku akhirnya mendekati wira dan mengajak dia mengikutiku. Waktu itu Wira menggunakan rok. Wira pun mengikutiku. Aku mengajak Wira ke hutan yang ada di seberang jalan.
Sesampainya disana wira tak suruh baring di semak-semak dan celananya kubuka serta celana dalamnya. Waktu kubuka celana dalamnya ternyata milik bapaknya. Aku melihat mrs "v"nya wira yang ternyata mulus ga ada rumputnya. Mr "P"ku pun ngaceng lalu tak masukkan ke dalam mrs "v"nya wira. Waktu itu aku ga tau mengenai kenikmatan sex. Aku hanya menggoyang asal-asalan dan wirapun ga berteriak. Selama 10 menit aku melakukan hubungan intim dengan wira namun aku tidak mengeluarkan sperma sehingga aku capek dan akupun mengakhirinya dengan mengatakan kepada wira untuk jangan mengatakan kepada siapapun. Wirapun menyanggupinya dan aku pulang bersama dengan wira

Jumat, 25 September 2009

Kisah I : Pengalaman sex dengan Kak Renti

aku akan menceritakan kisah pertamaku kepada pembaca sekalian. Aku tinggal di rumah yang mana hanya ada keluargaku. Pada suatu hari aku kedatangan kakak sepupu dari keluarga ayah. Sebut saja namanya Renti. Orangnya berumur 16 tahun dan rencananya mau disekolahkan di kampung halamanku. Orangnya seksi habis dan sangat rajin banget. Waktu itu usiaku berumur 9 tahun.
pada suatu hari ketika orang tuaku pergi kerja, kak renti yang baru pulang sekolah langsung merebahkan dirinya di kamar tidur. Aku pun dipanggilnya dan disuruh bermain di kamar. Kak Rentipun memposisikan dirinya seperti orang mau melahirkan sambil membaca buku yang kutebak pastilah buku porno.
Aku yang lagi bermain tiba-tiba disuruh kak Renti untuk membuka celana dalamnya yang masih kuingat berwarna putih. Tak kusangka ternyata di balik celana dalam itu ada barang yang berharga. Akupun disuruh buka celana dan mengarahkan burungku ke dalam barangnya. Mungkin karena aku masih kecil dan belum tau apa-apa maka burungku tidak menegang dan dengan enaknya masuk ke dalam memeknya kak renti. Akupun disuruh menggoyang-goyangkannya sambil dia terus membaca buku tersebut. Permainan kami hanya berjalan 30 menit ketika ortuku balik dari kerja dan kak renti dengan cepat memakai celana dalamnya dan juga celanaku. Aku dan kak renti pun keluar tanpa rasa bersalah.
Setelah itu aku ga pernah lagi melakukan hal itu dengan kak renti. Mungkin dia merasa bahwa dia tidak akan merasakan apa-apa dnganku. 1 tahun kemudian kak renti ga ada kabar karena pulang ke kampungnya. Pernah suatu saat saya ke kampungnya dan menanyakan dimana kak renti namun dikatakan bahwa kak renti sudah meninggal.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Cars Pictures. Powered by Blogger